Menjelajah Jakarta – Taman Wisata Alam Angke Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK)
Hari Sabtu, 4 April 2015 lalu saya bersama tiga orang teman saya mencoba
me-refresh otak dengan jalan-jalan ke lokasi yang tidak jauh. Kami memilih
untuk ke Taman Wisata Alam Angke Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK). Mangrove artinya adalah pohon bakau. Jadi
tempat ini adalah taman pohon bakau (sekedar info).
Perjalanan kami dimulai dengan bertemu di Halte Transjakarta Kota. Saya menggunakan
Transjakarta dari Blok M, jadi tinggal duduk manis menunggu teman-teman saya
yang menggunakan Commuter Line. Setelah cukup lama menunggu, kami bertemu dan
kembali menunggu kedatangan BKTB (Bus Kota Terintegrasi Busway) yang akan
mengantar kami ke tempat tujuan.
Begini rute yang saya dan teman-teman saya lalui dari Blok M ke Taman Wisata
Alam Angke Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK).
-
Naik Transjakarta Koridor 1 jurusan Blok M –
Kota. Dana yang saya keluarkan adalah Rp. 40.000 (karena saya harus beli kartu
busway dlu, tapi tarifnya tetap Rp.3.500/perjalanan) Turun di pemberhentian
terakhir, yaitu Kota. Setelah itu jangan keluar halte. Tetaplah duduk di tempat
turun, karena BKTB yang mengarah ke PIK akan lewat di jalur tersebut.
-
Naik BKTB PIK. Bus ini berwarna sama dengan bus
Transjakarta yang lain, yaitu orange. Saya mengeluarkan uang Rp.2.500 untuk
membeli tiketnya. Jika anda ragu, silahkan tanya pada petugas yang ada di halte
untuk menunjukkan busnya. Perjalanan yang saya tempuh dari Kota – PIK via BKTB
sekitar 45 menit.
Catatan:
BKTB PIK adalah salah satu angkutan
yang cukup jarang ditemui. Jadi, untuk naik Bus ini anda harus menanti dengan
sabar dan penuh keikhlasan. Percayalah, bahwa selama apapun menunggu bus ini,
jauh lebih baik daripada anda mencoba naik angkutan lain. Selain karena jarak
tempuhnya yang cukup jauh, besar kemungkinan anda tersesat dan tak tahu arah
jalan pulang (alaaaah.. butiran debu kali ah) atau anda sampai ke tujuan dengan
kondisi kepanasan, kelelahan, atau tidak kece lagi.
Berikut ini info BKTB yang saya
peroleh dari http://www.transportumum.com/jakarta/bktb-pantai-indah-kapuk-pik-monas/
Bus
Kota Terintegrasi Busway (BKTB) Pantai Indah Kapuk (PIK) – Monas
Jenis Kendaraan: Bus
Sedang AC
Trayek / Jurusan
Pantai Indah Kapuk (PIK) – Muara
Angke – Muara Karang – Pluit – Penjaringan – (Jembatan Tiga – Bandengan) –
Pakin – Gedong Panjang – Kota – Harmoni – Monumen Nasional (Monas) – (Balai
Kota – Gambir – Tugu Tani)
Tarif Rp 6000
Jam Operasi 05.00
– 22.00
Catatan
Di luar halte busway, BKTB hanya berhenti di perhentian bertanda khusus. Perhentian ini dapat ditemukan daerah-daerah yang tertulis di ‘Rute / Jalur’ di bawah.
Di luar halte busway, BKTB hanya berhenti di perhentian bertanda khusus. Perhentian ini dapat ditemukan daerah-daerah yang tertulis di ‘Rute / Jalur’ di bawah.
Rute / Jalur
Pasar Modern Pantai Indah Kapuk –
Putaran Tzu Chi Center- RS Pantai Indah Kapuk – Taman Suaka Margasatwa Angke –
Jembatan Muara Angke – Green Bay Pluit – Pantai Mutiara – Waduk Pluit –
Landmark Pluit – Pakin – Gedong Panjang – Kota Tua – Museum Fatahillah (Museum
Sejarah Jakarta) – Kota – Harmoni – Monumen Nasional (Monas) – Balaikota
Jakarta – Stasiun Gambir – Tugu Tani – Halte Telkom – Balaikota Jakarta – Monas
– Harmoni – Kota – Jembatan Tiga – Bandengan Selatan – Penjaringan – Pantai
Mutiara – Green Bay Pluit – Jembatan Angke – Taman Margasatwa Angke – RS PIK –
Tzu Chi Center – Fresh Market Pantai Indah Kapuk.
-
Setelah naik BKTB PIK. Kami berhenti di sekolah
Tzu Chi dan melanjutkan berjalan kaki ke dalam tempat wisata.
-
Akhirnya sampailah kami di Taman Wisata Alam
Angke Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK).
-
Tiket masuknya adalah Rp.25.000 untuk dewasa (pengunjung
lokal).
Catatan:
Anda tidak diperkenankan masuk
membawa kamera digital atau DSLR. Anda hanya boleh membawa kamera yang melekat
di Handphone atau Tablet. Di sana ada tempat pemeriksaan tiket dan barang. Meskipun
tas anda tidak digeledah seperti akan masuk Mal besar, tetapi cobalah menaati
aturan yang berlaku di sana.
-
Sesampainya saya dan teman-teman saya, kami
langsung mencari tempat yang pas untuk berfoto. Kenapa berfoto? Karena menurut
saya tempat ini memang bagus jika digunakan untuk foto, terbukti dari beberapa
foto pre-wedding yang diambil di tempat ini. Apalagi jika anda pandai
menggunakan photoshop, tentu hasil foto anda akan semakin maksimal.
Catatan:
Saya merekomendasikan tempat ini
untuk berfoto, tetapi saya tidak merekomendasikan jika untuk berwisata membawa
anak kecil (dalam skala besar), rombongan arisan, apalagi tour keluarga besar. Karena,
dari pengalaman saya kemarin lebih banyak pasangan yang berjalan ke sana,
daripada rombongan keluarga besar yang akan piknik. Tempat ini lebih didominasi
dengan jembatan-jembatan yang mengarah ke tengah taman Mangrove, jadi kalau ajak anak-anak yang tidak bisa diam, saya
takut dia akan tercebur ke rawa-rawa atau bahkan danau.
Saran:
Saya berharap kepada pengelola tempat
wisata untuk lebih menjaga kebersihan, kerapihan, dan keamanan tempat tersebut.
Karena tempat tersebut memiliki banyak potensi yang baik sebagai tempat wisata,
apalagi jika dikelola dengan baik. Jangan ada lagi sampah, bau yang tidak
sedap, dan rasa ngeri saat melewati
jembatan karena bambu atau kayu yang menopangnya mulai rapuh.
Berikut ini hasil hunting foto saya
dan teman-teman saya:
-
Setelah cukup lama berfoto di antara pohon
mangrove yang bergoyang, tiba-tiba gerimis mulai menyapa wajah saya. Akhirnya saya
dan teman-teman saya memilih untuk keluar dan berteduh ke masjid yang ada di
depan area taman wisata, tepatnya setelah masuk gerbang ada di sebelah kiri.
Masjidnya sangat nyaman, indah, dan
saat berjalan ke samping masjid anda akan menemukan danau yang terhampar luas
dengan pohon bakau (mangrove) di
sekitarnya. sungguh indah...
-
Saat langit mulai nampak cerah kembali, saya dan
teman-teman saya akhirnya berjalan ke tempat yang sama saat kami turun. Ke sekolah
Tzu Chi untuk menunggu BKTB arah Kota. Lagi-lagi kami harus sabar menanti. Setelah
20 menit saya lihat bus berjalan di arah seberang dan kami lari-lari mengejar,
namun apa daya kami ditinggal. Ternyata setelah diselidiki (hasil dari
mondar-mandir dan tanya-tanya) kami harus menunggu di seberang sekolah dan
berdiri tepat di bawah plang ini atau anda tidak akan mendapatkan bus yang anda
harapkan. Jadi, saya sarankan agar anda mengikuti saran saya, atau anda akan
sedih berkepanjangan karena terjemur matahari dan lelah menunggu BKTB. Meskipun
menunggu BKTB tidak selelah menunggu jodoh yang datang (eaaaaaaa..).
-
Saat naik BKTB anda harus membeli tiket lagi
sebesar Rp. 6.000. Kenapa lebih besar daripada saat berangkat? Karena saat naik
bus ini, anda akan langsung terhubung dengan jalur Transjakarta, yang artinya
anda tidak perlu membayar lagi untuk naik transjakarta tujuan Blok M.
-
Saat turun BKTB saya langsung berpindah tempat
ke koridor yang mengarah ke Blok M.
-
Sesampainya di Blok M, saya langsung melaju
dengan angkot yang mengantar saya sampai ke rumah.
Perjalanan saya kali
ini terasa cukup melalahkan, meskipun masih dalam wilayah Jakarta, tetapi
lokasi wisata ini jarak tempuhnya cukup jauh dan memakan waktu yang lama. Jadi saya
sarankan jika ingin wisata ke tempat ini berangkatlah dari pagi, dan sediakan
makanan atau cemilan, terutama minum yang memadai. Jangan lupa bawa payung, handphone, serta powerbank anda.
Selamat mencoba! Have a
great trip!
Jakarta, 6 April 2015
Ulfa Rahmatania
# daripada hura-hura
lebih baik kita jalan-jalan keliling dunia :D