Sinopsis Novel Maryam karya Okky Madasari
Terlahir
sebagai seorang Ahmadiyah yang selama ini dipandang sesat oleh masyarakat
tidaklah mudah. Hidup yang penuh dengan banyak kejadian tidak menyenangkan dan
segala bentuk penghinaan. Maryam, menjalani hari-harinya dengan berat. Meskipun
akhirnya ia harus berusaha tegar menghadapinya dan menerima dirinya sebagai
seorang Ahmadi meskipun akhirnya ia bimbang.
Beban
kehidupan itu dimulai dari penghinaan masyarakat terhadap Fatimah, adik Maryam
yang menerima perlakuan buruk dari pihak sekolahnya karena dianggap sebagai
penganut aliran sesat. Maryam yang telah lulus sekolah menengah, akhirnya
memutuskan kuliah jauh dari Lombok, yaitu di Surabaya. Ia lalu jatuh cinta
dengan Alam Syah saat berada di Jakarta.
Hubungan
Maryam dengan Alam tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Maryam nekad tetap
menikah dengan Alam dan meninggalkan keluarganya, tetapi pernikahan itu tak
berlangsung lama. Sikap Ibu Alam yang sinis kepada Maryam dan sikap Alam yang
tidak tegas akhirnya membuyarkan semua cinta Maryam.
Pernikahan
tanpa anak itu akhirnya kandas dan Maryam memilih kembali ke Lombok, walaupun
berat ia memberanikan dirinya. Keluarganya menerima kembali kedatangan Maryam
dengan tangan terbuka. Mereka menganggap Maryam telah kembali pada kodratnya
sebagai seorang Ahmadi. Tak lama kemudian, Maryam dijodohkan lagi dengan Umar
dan mereka menikah.
Perlahan-lahan,
Maryam dan Umar saling mencintai dan menyayangi. Rumah tangga mereka harmonis.
Hingga suatu hari ada penyerangan terhadap orang-orang Ahmadi yang menyebabkan
mereka harus mengungsi ke Gedung Transito selama beberapa tahun. Maryam yang
muak dengan perlakuan demikian, akhirnya memberontak tetapi sayang,
perjuangannya tidak mendapat tanggapan apapun dari pemerintah.